Selasa, 09 Agustus 2022 | 15:00 WIB Moerdjoko Hadi Wijoyo terpilih menjadi Ketua Umum PSHT [Foto: Suaraindonesia] Suara.com - Baru-baru ini, PSHT tengah ramai menjadi perbincangan warganet dan masuk menjadi salah satu pencarian terbanyak dalam Google Trend pada hari Selasa (9/8/2022) pagi. Apa itu PSHT sebenarnya?
Sabuk putih atau putih kecil adalah tingkatan siswa yg terakhir dalam latihan Persaudaraan Setia Hati Terate. Sabuk putih berarti bahwa seseorang yng telah mencapai tingkatan ini adalah orang yang telah mengerti arah yang sebenarnya dan telah mengetahui perbedaan antara benar dan salah.
Warga PSHT. Mereka yang memiliki sebutan warga adalah orang-orang yang sudah mengikuti ujuan dan juga pengesahan. Dalam PSHT, yang termasuk dalam kelompok ini yakni, warga tingkat 1 atau yang satria, tingkat 2 atau ngalindra, dan tingkat 3 atau pandhita. Ketiganya ternyata memiliki sabuk yang juga berbeda. Satria menggunakan sabuk berbahan mori
Warga SH Terate dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu Warga tingkat I (satria), tingkat II (ngalindra), dan tingkat III (pandhita). Warga tingkat I menggunakan sabuk berwarna putih dari kain mori . Warga tingkat dua dan tiga menggunakan selendang.
Sabuk diletakkan di pinggang dengan ikatan berada di sebelah kiri. Penempatan ikatan tersebut bermakna agar anggota PSHT membuang jauh-jauh sifat yang arahnya kiri atau negatif. Sakral PSHT yang dikenakan oleh siswa berbeda dengan yang dikenakan oleh warga. Perbedaan paling mencolok adalah pada lubang yang ada di sekitar kerah.
Sabuk hijau biasanya dicapai setelah 1-2 tahun pelatihan dan sabuk biru setelah 2-3 tahun pelatihan. Di tingkatan ini, anggota PSHT akan mempelajari teknik-teknik dasar seperti gerakan 'kuda-kuda', pukulan, tendangan, dan lainnya yang berkaitan dengan teknik melindungi diri (self-defense).
HomVAx.
sabuk warga psht tingkat 2